by : Fitri Widyawati, Ghina R J, Gianti Desy R dan Miya Anneke L
SEMUT DAN KEPOMPONG
Di suatu hutan yang rindang, hidup
berbagai binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing, capung,
kupu-kupu dan yang lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat
dahsyat. Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Kraak!
terdengar bunyi dahan- dahan berpatahan. Banyak hewan yang
tidak dapat menyelamatkan dirinya, kecuali si semut yang berlindung di dalam
tanah. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar
hangatnya.
Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor
semut. Si semut terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di
dalam tanah. Ketika sedang berjalan, ia melihat seekor kepompong yang
tergeletak di dahan daun yang patah. Si semut bergumam, "Hmm, alangkah
tidak enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana".
"Menjadi kepompong memang memalukan!". "Coba lihat aku, bisa
pergi ke mana saja ku mau", ejek semut pada kepompong.
Semut terus mengulang perkataannya pada
setiap hewan yang berhasil ditemuinya.Beberapa hari kemudian, semut berjalan di
jalan yang berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya bisa
menghisap dirinya semakin dalam. "Aduh, sulit sekali berjalan di tempat
becek seperti ini," keluh semut. Semakin lama, si semut semakin tenggelam
dalam lumpur. "Tolong! tolong," teriak si semut.
"Wah, sepertinya kamu sedang kesulitan
ya?" Si semut terheran mendengar suara itu. Ia memandang kesekelilingnya
mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang indah terbang mendekatinya.
"Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang aku
sudah menjadi kupu-kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku. Lihat!
sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu kan?" "Yah, aku sadar.
Aku mohon maaf karena telah mengejekmu. Maukah kau menolongku sekarang?"
kata si semut pada kupu-kupu.
Akhirnya kupu-kupu menolong semut yang
terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa lama, semut terbebas dari lumpur
penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut mengucapkan terima kasih pada
kupu-kupu. "Tidak apa-apa, memang sudah kewajiban kita untuk menolong yang
sedang kesusahan bukan?, karenanya kamu jangan mengejek hewan lain lagi
ya?" Karena setiap makhluk pasti diberikan kelebihan dan kekurangan oleh
yang Maha Pencipta. Sejak saat itu, semut dan kepompong menjadi sahabat karib.
WASSALAMU ALAIKUM WR WB
http://news.litbangmedia.com/cerita-anak-semut-dan-kepompong/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar